Home » , » Beberapa Nama Lain Haidh Dalam Syariah

Beberapa Nama Lain Haidh Dalam Syariah

Bismillah.
Sahabat Muslimah, kali ini kita akan membicarakan tentang nama-nama lain bagi haidh yang sering diungkapkan oleh para ulama kita.

Mengapa kita perlu mengetahuinya? Tentulah kita perlu memahaminya agar manakala para ulama membicarakan persoalan yang begitu lekat dengan kehidupan kita, kita pun dapat memahami dan mengerti apa yang dimaukan oleh para ulama.

Sahabat Muslimah, ternyata darah haidh atau haidh itu sendiri memiliki beberapa istilah dan nama yang tidak lazim mungkin bagi kita mendengarnya.

Diantara nama-nama lain dari haidh -sahabat Muslimah- ialah:
1. ُالطَّمْث, kata ini sudah dikenal dari sekira tahun 180an Hijriyah. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah ungkapan oleh imam Ibrohim an-Nakho'iy: 

عَنْ إِبْرَاهِيْمَ قَالَ: إِذَا حَاضَتِ المَرْأَةُ فِي شَهْرٍ أَوْ فِي أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةَ ثَلَاثَ حُيَضٍ فَإِذَا شَهِدَ لَهَا الشُهُودُ العُدُولُ مِنَ النِّسَاءِ اَنَّهَا رَأَتْ مَا تُحْرِمُ عَلَيْهَا الصَّلَاةُ مِنْ طُمُوثِ النِّسَاءِ الَّذِي هُوَ الطمْثُ المَعْرُوفُ فَقَدْ خَلَا أَجَلُهَا . سنن الدارمي: ج1/ص232 ح854
Dari Ibrohim beliau berkata: "Apabila seorang wanita mengalami haidh dalam satu bulan atau dalam kurun waktu empat puluh malam dengan tiga kali haidh maka apabila telah ada beberapa saksi yang adil dari kalangan wanita yang menyaksikan menilai telah diharamkannya sholat karena thumuts (haidh) wanita yang mana ia adalah thumts yang telah dikenal, berarti telah selesai masa haidhnya. [Sunan ad-Darimi jilid.1 hal. 232, no.hadits: 854]

2. ُالعَرَاك, kata ini pun telah dikenal di masa para sahabat. Di antara sahabat yang menyebutkan haidh dengan kata 'arok adalah Ibnu Abbas dan Aisyah rodhiallohu anha:

عَنْ يَزِيْدِ بْنِ بَابَنُوسٍ قال: ذَهَبْتُ أنَا وَصَاحِبٌ لِي إِلى عَائِشَةَ ، فَآسْتَأْذَنَّا عَلَيْهَا . فَألْقَتْ لَنَا وِسَادَةً وَجَذَبَتْ إِلَيْهَا ألْحِجَابَ . فَقَالَ صَاحِبِي : يَا أمَّ آلْمُؤْمِنِينَ ، مَاتَقُولينَ فِي آلْعَرَاكِ . قالت: وَمَا آلْعَرَاكُ ؟ وَضرَبْتُ مَنْكِبَ صَاحِبِي . فقالت: مَهْ ، آذَيْتَ أخَاكَ . ثُمَّ قالت: مَا الْعَرَاكُ ؟ الْمَحِيضُ . 
سنن البيهقي الكبرى:ج1/ص307 ح1369
Dari Yazid bin Babanus beliau katakan: Aku pergi bersama salah satu sahabatku menemui Aisyah, maka kami pun meminta izin kepadanya untuk bertemu. Dan beliau pun melemparkan bantal dan membentangkan tirai untuk membatasi kami. Maka sahabatku berkata: wahai ummul mu'minin, apa pendapat Anda tentang 'arok. Aisyah pun bertanya: "Aapakah yang dimaksud 'arok?" Maka aku pun menepuk pundak sahabatku. Dan 'Aisyah pun berkata: Ada apa? mengapa kamu menyakiti saudaramu. Kemudian beliau pun bertanya kembali: Apakah yang dimaksud dengan 'arok?" Dijawab: Haidh. [Sunan al-Baihaqi al-Kubro jilid.1 hal.307, hadits no: 1369]

3. ُالنِّفَاس, nah kata ini pasti sudah tidak asing lagi bagi sahabat Muslimah. Namun mungkin sahabat Muslimah akan kaget jika kata nifas ini bukan seperti yang biasa kita dengar dan biasa kita gunakan untuk mengartikan darah yang keluar selepas bersalin. Tapi nifas yang dimaksud di sini adalah haidh, bahkan kata ini pernah disampaikan secara langsung oleh baginda nabi shollallohu 'alaihi wa sallam kepada istri tercinta, 'Aisyah rodhiallohu 'anha :

«أَن عَائِشَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْها أَحرمت بِالْعُمْرَةِ لما خرجت مَعَ النَّبِي - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم - عَام حجَّة الْوَدَاع فَحَاضَت وَلم يُمكنهَا أَن تَطوف للْعُمْرَة وخافت فَوَات الْحَج لَو أخرت إِلَى أَن تطهر ، فَدخل عَلَيْهَا النَّبِي - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم - فَقَالَ لَهَا : مَا بالك ، أنفست ؟ قَالَت : بلَى . قَالَ : ذَلِك شَيْء كتبه الله عَلَى بَنَات آدم ، أهلّي بِالْحَجِّ واصنعي مَا يصنع الْحَاج ، غير أَن لَا تطوفي بِالْبَيْتِ وطوافك يَكْفِيك لحجك وعمرتك» [أخرجه البخاري ومسلم]
Bahwa Aisyah rodhiallohu 'anha pernah melakukan umroh bersama nabi shollallohu 'alaihi wa sallam pada tahun haji wada' nya rosul, maka tatkala Aisyah haidh dan tidak dapat melanjutkan ibadah thowaf nya untuk umroh dan karena beliau khawatir kehilangan ibadah hajinya apabila beliau terlambat sucinya, maka nabi shollallohu 'alaihi wa sallam pun menemui 'Aisyah dan bertanya kepadanya: "Ada apa denganmu, apakah kamu nifas?" 'Aisyah menjawab: iya. Maka nabi pun bersabda: "Itu adalah sesuatu yang telah Alloh tetapkan bagi putri-putri anak Adam, maka berniatlah berhaji dan lakukan apa yang dilakukan oleh jemaah haji, kecuali thowaf dan thowaf mu telah mencukupi bagimu untuk haji dan umrohmu". [HR. Bukhori dan Muslim]

Dan kita tahu bersama sahabat Muslimah, bahwa sayyidah 'Aisyah rodhiallohu 'anha belum pernah melahirkan seorang anak pun bagi baginda nabi, sehingga dari dialog di atas menjadi jelaslah bagi kita bahwa yang dimaksud dengan nifas di atas oleh nabi adalah haidh.

Demikian kurang lebih nama-nama lain haidh yang pernah tersebut dalam syariat ini. Salam.

Written by : Muslimah - Berilmu, beramal dan berakhlak karimah

Kami memberikan ijin sepenuhnya kepada Anda yang berminat untuk mengutip sebagian atau keseluruhan dari kontents blog ini dengan tanpa mengurangi, menambahkan atau merubahnya dan dengan tetap memberikan sumber penukilannya. Keluhan bisa Anda alamatkan kepada Kami di: ummu_abduh@yahoo.com

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar